Mengetahui Karakter Rasa Kopi Dari Tingakatan Roasting


Untuk menghasilkan kopi yang nikmat membutuhkan proses yang sangat panjang ,mulai dari budidaya,panen,pasca panen,hingga roasting,dari semua proses memang penting tapi proses roasting adalah proses inti dari pengolahan kopi.
Tanpa kita mengetahui hal peroastingan mungkin kita dapat salah kaprah dalam menilai kopi itu enak atau tidak,karena dari tingkatan-tingkatan roasting akan menghasilkan karakter rasa yang berbeda.jadi ,jangan lewatkan pengetahuan penting ini.
Berikut adalah tingkatan-tingkatan roasting dalam pengolahan kopi
 1.Light roast                   
                                                           
Untuk mereka yang menyukai kopi dengan tekstur mirip seperti teh dan karakteristik lembut, light roast adalah tingkat sangrai yang cocok. Kamu bisa memeriksa biji kopi yang dibeli untuk mengetahui tingkatannya. Biji kopi yang disangrai secara light umumnya bukan hanya akan terlihat seperti “versi paling muda” dari warna coklat kopi, tapi juga tidak ada kilau minyak yang terlalu kelihatan di permukaan biji kopi.
Semakin lama biji kopi disangrai, maka akan semakin banyak juga minyak yang akan muncul di permukaan biji kopi. Karena biji kopi ‘light roasted’ cenderung disangrai dalam waktu yang tidak lama –dan kadang dalam temperatur rendah, minyak kopi pun belum sempat muncul ke permukaan biji kopinya.

Pada tingkatan roasting ini cita rasanya asam, aroma sangrai kurang tercium, tahapan pertama biji kopi yang telah di sangrai beberapa menit akan sedikit mengembang. Light roast Merupakan fase dalam roasting yang memiliki tingkat kematangan paling rendah. Biji kopi akan memiliki warna coklat terang karena proses penyerapan panas yang dilakukan tidak terlalu lama, minyak juga tidak muncul pada biji kopi dan biji kopi cenderung kering. Light roast memiliki suhu biji kopi berada pada kisaran 180°C – 205°C. Pada suhu sekitar 205°C tersebut terjadi first crack dan pada saat itu pula proses roasting dihentikan. Kopi yang di roasting pada tingkatan ini memiliki keasaman dan caffeine yang tinggi.  Tingkatan roasting ini cocok bagi  orang yang menyukai rasa kopi  mencolok, karena memiliki ciri khas seperti citrusy, earthy, dan buttery.
Light Roast biasanya menghasilkan biji yang berwarna coklat muda dengan bentuk yang terang dan tidak ada minyak di permukaan kacang.
Light Roast memiliki rasa biji yang segar seperti rasa biji yang baru dipanen dari perkebunan. Light roast lebih mempertahankan rasa orisinil dari mana biji kopi itu berasal, daripada dark roast. Light roast juga mempertahankan sebagian besar kafein dari biji kopi.
Proses roasting Light Roast umumnya menggunakan suhu internal 180° C - 205° C. pada suhu sekitar 205° C biji akan retak dan akan melebarkan ukurannya. Ini disebut sebagai celah pertama. Jadi Light Roast adalah biji yang sangrai dalam waktu yang relative singkat sehingga membuka celah pertama atau first crack.
Beberapa nama roast yang umum dalam kategori light roast adalah Light City, Half City, dan Cinnamon Roast
Light roast merupakan fase terjadinya proses “enzimasi” yang  membentuk karakteristik acidity pada biji kopi. Pada fase ini, green bean akan mengalami perubahan warna dari raw (mentah) menuju yellowing (penguningan) lalu browning (pencoklatan) hingga awal first crack  (pecah pertama). Proses pecah pertama ini sendiri merupakan fase yang terjadi karena uap air di dalam biji kopi “bertemu” dengan karbondioksida (CO2) yang memiliki tekanan, lalu terlepasnya panas pada biji kopi dan terbentuknya glukosa sehingga menimbulkan “popping sound” (seperti bunyi popcorn).
Karakteristik aroma dan rasa kopi di light roast profile akan cenderung toasted grain, ringankafein dan keasaman yang dominan dan secara visual, profil warna biji kopi cenderung coklat terang.

2.Medium roast

Teksturnya sedikit mirip teh dan setingkat lebih “tanned” dari light roast. Hampir sama seperti light roast, jika melihat biji kopi yang disangrai dalam level ini, maka kita pun tidak akan menemukan minyak kopi yang terlalu kentara pada bijinya. Namun jika kamu mencoba dua kopi seduhan ala manual brew yang masing-masing disangrai dengan light dan medium, maka kamu akan merasakan perbedaannya.
Kopi yang disangrai dalam level medium cenderung memiliki rasa yang lebih intens dibandingkan dengan light, tapi kadarnya tetap tidak sekuat dark roast. Karena ia mampu menghadirkan rasa dan komposisi yang pas, tidak heran kalau level roasting ini pun cukup popular di banyak roaster.
Pada tingkatan roasting ini, cita rasa terasa manis dan aroma asap penyangraian sangat tajam tercium, karena biji kopi banyak mengeluarkan asap, warnanya makin hitam sampai berminyak dan kandungan gula mulai berkarbonisasi.. Biji kopi akan berwarna lebih gelap apabila dibandingkan dengan light roast tetapi lebih terang apabila dibandingkan dengan dark roast. Sama seperti light roast, pada medium roast biji kopi tidak mengeluarkan minyak pada permukaannya. Medium roast memiliki suhu biji kopi pada kisaran 210°C dan 220°C. Pada suhu tersebut adalah suhu dimana first crack usai namun second crack belum terjadi. Selain caffeine yang lebih rendah, medium roast menghasilkan kopi yang cenderung balance aroma, balance keasaman dan menghasilkan banyak rasa.
Berbeda dengan light roast, medium roast menghasilkan warna biji yang lebih sedikit kecoklatan.
Seperti halnya dengan Light Roast mereka tidak memiliki minyak di permukaan biji. Namun Medium Roast memiliki permikaan biji yang sudah sedikit lebih halus di bandingkan Light Roast.
Hasil olahan Medium Roast pun memiliki rasa, aroma, dan keasaman yang lebih seimbang. Kadar kafein pada biji hasil olahan Medium Roast pun mulai Berkurang, tapi masih memiliki kadar kafein yang lebih banyak daripada biji hasil olahan Dark Roast.
Proses Roasting Medium Roast biasanya menggunakan suhu 210° C sampai dengan 220° C memasuki fase antara akhir retak pertama tapi belum memasuki awal retak kedua.
American Roast, City Roast, dan Breakfast Roast Adalah nama Roast yang umum menggunakan proses Medium roast
Pada profil medium roast, fase yang terjadi adalah proses “caramelyzed” yang cenderung membentuk karakter aroma dan rasa “sweet” pada kopiPada fase ini roasted bean mengalami developing aroma dan rasa dari fase sebelumnya (first crack) sehingga lebih seimbang dari segi rasa, keasaman, kafein yang lebih sedikit dan memiliki profil tekstur yang lebih kental daripada light roastdan secara visual, medium roast memiliki warna coklat gelap

3.Medium-dark roast
Selanjutnya dalam spektrum rasa kopi adalah level medium-dark. Ini adalah tingkatan yang akan menghadirkan body lebih heavy dan lebih intens pada kopi. Biji yang disangrai dalam level ini cenderung sudah memiliki tampilan kemilau minyak pada permukaan biji kopi. Ketika diseduh pun rasanya sudah lebih membentuk karakter pahit-manis yang nikmat.
Medium-Dark Roast memiliki warna yang lebih gelap dan memiliki sedikit minyak yang mulai terlihat di permukaan biji. Medium-dark roast memiliki perbedaan yang sangat banyak jika dibandingkan dengan light atau medium roast.
Proses medium-dark Roast berada di fase awal retakan kedua atau di tengah retakan kedua, proses Medium-Dark Roast menggunakan suhu 225° C atau 230°. Rasa dan Aroma yang ditimbulkan melalui proses Medium-Dark Roast lebih terasa dan memiliki aroma yang khas seperti aroma gosong dan juga rasa kopi mungkin agak pedas.
Diantara nama yang paling umum menggunakan proses Medium-Dark Roast adalah Full-City Roast, After Dinner Roast, dan Vienna Roast.
4.Dark roast and beyond
Kopi-kopi dark roast (dan level di atasnya semacam Italian, Vienna atau French roast),umumnya dilakukan jika kopi tersebut akan ditambahkan lagi dengan campuran susu, gula dan sebagainya menjadi entah cappuccino, latte, flat white dan sebagainya. Jarang sekali kopi seduh manual, alias manual brew, yang menggunakan level sangrai ini. Kopi dark roast pada dasarnya hampir tidak lagi menyimpan karakter apapun selain rasa gosong dan pahit yang hangus. Sekiranya pun ada karakter asli tersisa, itu pun sudah sangat sedikit sekali. Keunggulan kopi dark roasted ini, menurut saya, terlerak pada aromanya yang wangi dan harum begitu diseduh dengan air panas.
Untuk mengenali biji kopi dark roast kita bisa melihat dari biji kopinya. Biasanya kopi yang disangrai dalam level ini terlihat sangat mengkilap karena oil atau minyak (kopi) yang dikandungnya dikeluarkan cukup banyak akibar proses sangrai yang lama.
Merupakan tingkatan paling matang pada proses roasting kopi, apabila melebihi tingkatan ini justru kopi menjadi tidak enak. Warna biji kopi akan lebih gelap bila dibandingkan dengan tigkatan – tingkatan roasting lainnya. Pada dark roast biji kopi hasil roasting mengeluarkan minyak pada permukaannya. Rasa kopi juga akan cenderung pahit dan menutupi rasa khas dari masing – masing kopi. Dark roast selesai diroasting ketika second crack usai terjadi atau pada suhu sekitar 240°C. Bagi yang menyukai  kopi dengan  kekentalan (body) kopi yang tebal, sangat cocok dengan profil dark roast.
Biji Dark Roast berwarna coklat tua, seperti cokelat atau terkadang hampir hitam keseluruhan. Mereka memiliki kilau minyak di permukaan, yang biasanya terlihat di cangkir saat biji olahan dark roast diseduh. Rasa orisinil kopi sendiri sudah hilang karena proses roasting. Kopi akan memiliki rasa pahit dan sedikit terasa bau asap, maupun rasa gosong. Jumlah kadar kafein pada olahan Dark Roast secara substansi pun menurun.

Untuk mencapai tingkat Dark Roast, biji kopi di Roasting ke dalam suhu 240° C sekitar akhir retak kedua atau lebih. Dark Roast jarang diroast hingga melebihi 250° C karena akan menyebabkan biji kacangnya tipis dan rasanya akan ditandai dengan rasa tar dan arang.
Dark roast memiliki nama umum yang banyak, sehingga akan membuat bingung para calon pembeli. Beberapa sebutan umum yang popular di kalangan pecinta kopi seperti French Roast, Italian Roast, Espresso Roast, Continental Roast, New Orleans Roast, dan Spanish Roast. Banyak hasil olahan dari Dark Roast digunakan untuk campuran espresso.

Dalam dark roast profile ini pulalah proses “carbonyzed” terjadi pada biji kopi sehingga karakteristik aroma dan rasa kopi umumnya akan cenderung pahitagak gosong dan kafeinnya paling sedikit.
Saat ini, pemilihan roasting profile sedikit banyak tidak hanya dipengaruhi oleh pergeseran selera pasar, namun juga keinginan untuk lebih mengeksplorasi karakteristik aroma dan rasa pada biji kopi. Hal ini tentunya akan lebih didapat di profil  light roast dan medium roast. Selain itu, progres positif dengan semakin baiknya proses paska panen yang menghasilkan biji kopi berkualitas juga membuat orang berpikir “sayang sekali jika kopi seperti ini di-roastinggelap”.

Demikian pengetahuan tentang roasting grade, jadi jangan lupa untuk mencantumkan catatan tentang tingkatan roasting  yang anda sukai. Sehingga anda tidak salah dan tidak kecewa dengan kopi pesanan anda.

Reviews:

Posting Komentar

Andy Coffee Shop © 2014 - Designed by Templateism, Distributed By Blogger Templates | Templatelib

Contact us

Diberdayakan oleh Blogger.